STRATEGI PROMOSI PARIWISATA BERBASIS DIGITAL DAYA TARIK WISATA SENDANG SERUNI DI KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Daya tarik wisata Sendang Seruni merupakan daya tarik wisata yang berlokasi di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Daya tarik wisata Sendang Seruni dikelola oleh kelompok sadar wisata serta masyarakat sekitar. Tujuan penelitian ini untuk; 1) Mengidentifikasi bagaimana bauran promosi daya tarik wisata Sendang Seruni. 2) Untuk mengetahui strategi promosi pariwisata berbasis digital daya tarik wisata Sendang Seruni. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi. Melalui analisis SWOT data berupa (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan bauran promosi daya tarik wisata Sendang Seruni masih sangat lemah dari segi komunikasi secara langsung (personal selling), penjualan massal (mass selling), periklanan (advertising), hubungan masyarakat (public relation) maupun pemasaran secara langsung (direct marketing). Selain itu, dalam penelitian ini didapatkan 5 strategi alternatif yang diperoleh dari analisis SWOT diantaranya; (SO) pemanfaatan potensi yang dimiliki oleh daya tarik wisata Sendang Seruni sebagai daya tarik wisata alam dan meningkatkan kerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta dalam mempromosikan daya tarik wisata Sendang Seruni. (ST) meningkatkan sumber daya manusia. (WO) memaksimalkan pelatihan kegiatan promosi oleh masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran tentang pariwisata. (WT) memanfaatkan media sosial maupun cetak sebagai media promosi daya tarik wisata.
References
David, F. R., & David, F. R. (2016). Manajemen Konsep Strategik: Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing (15 ed.). Jakarta: Selemba Empat.
Hadinata, & Adiguna, D. (2019). The effect of location and the promotion mix on visitors' interest: The case of Muara Beting beach and the forest of Mangrove Muara Gembong Bekasi. African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure, 8(5), 1-13.
Karunanithy, M., & Sivesan, S. (2013). An Empirical Study on the Promotional Mix and Brand Equity: Mobile Service Providers. Industrial Engineering Letters, 3(3), 1-9.
Kotler, P., Kartajaya, H., & Setiawan, I. (2019). MARKETING 4.0: BERGERAK DARI TRADISIONAL KE DIGITAL. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kumar, S., & Patra, S. (2017). Does promotion mix really help to enhance brand equity: A literature review. Indian Journal of Commerce and Management Studies, 8(2), 80-86.
Marwan, J., & Utama, Z. M. (2022). THE ROLE OF DIGITAL TOURISM DESTINATION IN ACHIEVING DIGITAL TOURISM DESTINATION PERFORMANCE THROUGH DIGITAL'S ROLE AS INTERVENING VARIABLES. International Journal of Human Capital Management, 6(1), 24-37.
Nawir, F., Alam, N., Idrajaya, T., Indra, K., & Kusmawati, I. (2022). OURISM PROMOTION AND SERVICES STRATEGIES TO INCREASE THE NUMBER OF VISITORS DURING THE COVID-19 PANDEMIC. International Journal of Economy, Education and Entrepreneuship, 2(1), 233-245.
Rangkuti, F. (2016). Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT: cara perhitungan bobot, rating, dan OCAI (1 ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ridla, M., Kanom, & Darmawan, R. N. (2021). STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BANGSRING UNDERWATER BERBASIS MASYARAKAT. Journal of Tourism and Economic, 4(2), 135-152.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Taylor, I., & Smith, K. (2007). United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). USA: Routledge.
Yoeti, O. A. (1983). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
Copyright (c) 2023 Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Tulisan/artikel yang dimasukan diasumsikan tidak mengandung bahan proprietary yang tidak dilindungi oleh hak paten atau aplikasi paten. Tanggung jawab untuk konten teknis dan untuk perlindungan dari bahan proprietary merupakan tanggung jawab penulis dan organisasi yang mereka gunakan dan bukan tanggung jawab Jurnal PaRAMA dan staff redaksi nya. Penulis utama (Pertama/yang sesuai) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa artikel tersebut telah dilihat dan disetujui oleh penulis lain. Ini adalah tanggung jawab penulis untuk mendapatkan semua izin pelepasan hak cipta yang diperlukan untuk penggunaan setiap materi berhak cipta dalam naskah sebelum pengajuan.