PEMAHAMAN MASYARAKAT HINDU TENTANG PENGGUNAAN PAPAH BOLONG DALAM UPACARA TIGA BULANAN DI DESA DAMAI MAKMUR KECAMATAN NUHON KABUPATEN BANGGAI

  • I Putu Susila Darma Putra STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
  • I Gede Made Suarnada STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
  • I Ketut Suparta STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
Keywords: Pemahaman, Masyarakat Hindu, Papah bolong

Abstract

Papah bolong merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam upacara tutug kambuhan (bayi berumur 42 hari), namun selain upacara 42 hari penggunaan papah bolong  di Desa Damai Makmur juga digunakan pada upacara tiga bulanan. Adanya perbedaan dalam penggunaan papah bolong di Desa Damai Makmur juga menyebabkan perbedaan pemahaman masyarakat, sehingga diperlukannya penelitian terkait pemahaman masyarakat Hindu dalam penggunaan papah bolong di Desa Damai Makmur. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemahaman, masyarakat,fungsi, dan makna yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada upacara tiga bulanan di Desa Damai Makmur. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pemahaman masyarakat Hindu tentang penggunaan papah bolong dalam upacara tiga bulanan yaitu berdasarkan situasi (dapat digunakan pada saat 42 hari atau tiga bulanan), berdasarkan kondisi (ketersediaan dari sarana papah bolong), dan berdasarkan sima dresta asal di Bali. 2) Fungsi yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada pelaksanaan upacara tiga bulanan yaitu papah bolong berfungsi sebagai sarana pembersihan, papah bolong berfungsi sebagai simbol penilaian diri, papah bolong berfungsi sebagai simbol pengetahuan tentang nyama bajang, Papah bolong berfungsi sebagai pengungkapan perasaan. 3) Makna yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada pelaksanaan upacara tiga bulanan yaitu papah bolong bermakna sebagai nyama bajang, tapak dara (+) bermakna keseimbangan, dan kain putih bermakna penyucian.

References

Adnyani, Ni Kadek Dewi Diah. 2017. Fungsi Uang Kepeng Cina Dalam Tiga Bulanan di Desa Lebagu Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Skripsi (tidak diterbitkan). STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.

Diatmika, A. A. Gede. 2018. Tatorek. PhD Thesis. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Durkheim, Emile. (2003). The Elementary Form of Religious Life, terj, Inyiak Ridwan Muzir.Yogyakarta: IRCiSoD.

Kobalen, A.S. 2002. Tata Cara Sembahyang dan Pengertiannya. Paramita: Yayasan Shri Anahata Reiki

Merthawan, Gede. 2020. Pelaksanaan Upacara Tiga Bulan Ditinjau Dari Pendidikan Agama Hindu Di Dusun Santibaru Desa Kasimbar Selatan. Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama Dan Kebudayaan Hindu, 11(2), 83-100.

Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992

Ngurah, I Gusti Made, dkk. 1998. Buku Pendidikan Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Paramita.Coleman M. 2013. Empowering Family-Teacher Partnership Building Connection within Diverse Communities. Los Angeles: Sage Publication. Hal: 25-27.

Pudja, Gede. 2003. Bhagawadgita, jakarta: Pustaka Mitra Jaya. Sutarto. 2009. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: UGM Press.

Pudja dan Tjokorda Rai Sudarta. 2004. Manawadharmasastra atau Veda Smrti Compendium Hukum Hindu. Paramita: Surabaya.

Sudantra, I. K., Astiti, T. I. P., & Laksana, I. G. N. D. (2017). Sistem peradilan adat dalam kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat desa pakraman di Bali. Jurnal Kajian Bali, 7(1), 85-104.

Surayin, Ida Ayu Putu. 2004. Manusia Yajna. Surabaya: Paramita

Tim Penyusun, 2008. Panca Yadnya . Denpasar Timur: Widya Dharma.

Tim Penyusun, 1975. Catur Yadnya . Buku (Tidak Diterbitkan). Denpasar.

Triguna, I. B. Yuda. 2000. Teori Tentang Simbol. Denpasar; Widya Darma.

Udayani, Nining. Makna Simbolik Pada Upacara Adat Tiga Bulanan Bayi Dalam Agama Hindu Di Desa Martasari Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong. Universitas Tadulako, 2019.

Richard, West, Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika.Ogden, C.K and I.A.Richards. 1960. The Meaning of Meaning. London: Routledg e & Kegan Paul LTD.

Published
2023-12-30
How to Cite
Darma Putra, I. P., Suarnada, I. G., & Suparta, I. K. (2023). PEMAHAMAN MASYARAKAT HINDU TENTANG PENGGUNAAN PAPAH BOLONG DALAM UPACARA TIGA BULANAN DI DESA DAMAI MAKMUR KECAMATAN NUHON KABUPATEN BANGGAI. Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama Dan Kebudayaan Hindu, 14(2), 163-180. https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v14i2.454