https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/issue/feed Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu 2024-01-06T14:25:51+00:00 I Made Nuhari Anta, S.Pd.H., M.Pd [email protected] Open Journal Systems <p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu</span></span></span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> adalah jurnal yang diterbitkan oleh STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah mengundang para peneliti, dosen dan ahli untuk mengirimkan artikel hasil penelitian dan pengabdian yang berkaitan dengan Agama dan Kebudayaan. </span></span></span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Jurnal ini pertama kali terbit pada tahun 2012 dengan terbitan setiap 6 bulan (dua kali petis) dan telah memiliki nomor e- ISSN: </span></span></span></span><span style="font-size: small;"><a href="http://u.lipi.go.id/1564454527" target="_blank" rel="noopener"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">2685-7189</span></span></span></span></span></span></a></span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> p-ISSN: </span></span></span></span><a href="http://u.lipi.go.id/1353216962" target="_blank" rel="noopener"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">2302-9102</span></span></span></span></a></p> https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/538 MEMPERKUAT MODERASI BERAGAMA MELALUI KOMUNIKASI SOSIAL DALAM RITUAL MULANG PAKELEM DI GUNUNG RINJANI NUSA TENGGARA BARAT 2023-12-30T04:50:14+00:00 I Ketut Putu Suardana [email protected] I Nyoman Alit Suarjaya [email protected] I Nengah Putra Kariana [email protected] <p>Penelitian ini mengkaji komunikasi sosial serta terjalinnya moderasi beragama dalam ritual mulang pekelem. Penelitian ini dilakukan berhubungan ritual mulang pakelem yang dilaksanakan di Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menjawab rumusan masalah tentang “Bagaimana proses terjalinnya moderasi beragama dalam ritual Mulang Pakelem di Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat?” Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis, mendeskripsikan serta menambah wawasan keilmuan tentang komunikasi sosial serta moderasi beragama yang terjalin dalam ritual Mulang Pakelem yang dilaksanakan di Gunung Rinjani. Kajian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, hasil penelitian yang terkumpul berupa tulisan, kata-kata serta gambar. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan ritual mulang pakelem yang dilaksanakan di Gunung Rinjani memunculkan proses komunikasi sosial yang bermuara pada sikap moderasi beragama. Dalam proses ritual tersebut banyak termuat jenis komunikasi, hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, interaksi sosial antar umat beragama serta hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam. Berdasarkan hasil kajian ini akan ditemukan proses terjalinnya moderasi beragama melalui komunikasi sosial dalam ritual mulang pakelem.</p> 2023-12-30T03:30:02+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/442 DAMPAK DAN STRATEGI MASYARAKAT HINDU DALAM MENGATASI DAMPAK TERORISME DI TOLAI BARAT 2023-12-30T04:50:14+00:00 I Nyoman Suparman [email protected] I Made Ram Yudistira [email protected] <p>Transmigrasi merupakan program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat. Tetapi, transmigran Bali yang beragama Hindu di Desa Tolai barat Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong terganggu aktivitasnya akibat adanya terorisme. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana dampak terorisme terhadap masyarakat Hindu di Desa Tolai Barat? 2) Bagaimana strategi masyarakat Hindu untuk mengatasi dampak terorisme di Desa Tolai Barat?&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Teori yang digunakan untuk membedah rumusan masalah adalah teori perubahan sosial dan teori strategi adaptasi John Bennet. Hasil penelitian: 1) Dampak terorisme yaitu a) dampak ekonomi yaitu hilangnya pendapatan petani dari hasil kebun, b) dampak sosial budaya terbatasnya pergaulan sosial dan terbatasnya kegiatan keagamaan dan budaya, c) dampak keamanan terganggunya aktivitas malam hari dan aktivitas ke kebun, d) dampak psikologis yaitu timbulnya perasaan cemas dan takut serta perasaan trauma, timbulnya pikiran negatif terhadap seseorang. 2) strategi yang dilakukan yaitu&nbsp; a) strategi mengatasi dampak perekonomian yaitu dengan menjadi buruh sawah, dan buruh bangunan, b)&nbsp; strategi mengatasi dampak&nbsp; sosial budaya yaitu memberikan pengumuman di pura, meminta bantuan keamanan dari pihak berwajib walaupun beda agama,&nbsp; c) strategi mengatasi dampak keamanan yaitu masyarakat menyimpan <em>contact person </em>TNI dan Polri dan keluar secara berkelompok, d) dampak dibidang psikologis yaitu waspada pada orang asing, melaksanakan persembahyangan sendiri di rumah.</p> 2023-12-30T03:33:16+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/441 STRATEGI GURU AGAMA HINDU DALAM MENGAJAR PADA MASA PANDEMI C0VID-19 2023-12-30T04:50:14+00:00 Ni Wayan Satridevi [email protected] Ni Luh Ayu Eka Damayanti [email protected] Sugiarti Sugiarti [email protected] <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi guru agama Hindu dalam mengajar pada masa pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar Inpres Dwipa Karya, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah dan untuk mengetahui kendala dan upaya yang dilakukan oleh guru agama Hindu dalam mengajar pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian: deskriptif kualitatif. Metode observasi menggunakan observasi nonpartisipan. Subjek dalam penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Inpres Dwipa Karya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan strategi guru agama Hindu dalam mengajar pada masa pandemi Covid-19: Menentukan ide konsep strategi pembelajaran; Perencanaan strategi: guru membuat Silabus, RPP. Metode pembelajaran: <em>home visit method</em>, <em>assignment method</em>. Media pembelajaran: buku agama Hindu budi pekerti, upadesa. Kegiatan pembelajaran: pendahuluan, kegiatan inti, penutup; Pelaksanaan strategi pembelajaran: melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode <em>home visit </em>dan <em>assignement method</em>. Kendala: keadaan lingkungan kurang kondusif; kurangnya fasilitas pembelajaran. Upaya: membuat lingkungan menjadi nyaman untuk belajar; menyediakan buku materi pelajaran untuk siswa.</p> 2023-12-30T03:48:23+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/642 NILAI PENDIDIKAN DALAM GEGURITAN BASUR 2024-01-06T14:25:51+00:00 Ni Nyoman Suastini [email protected] Made Ayu Jaya Jayanti [email protected] I Putu Ari Sudiada [email protected] Komang Tari Krismayanti [email protected] <p>Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menerapkan metode penelitian deskriptif kualitatif. Langkah yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu menerapkan teori&nbsp; <em>Miles</em> dan <em>Huberman</em>. Ada tiga tahapan yang diterapkan antara lain: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data yaitu data yang diperoleh diuraikan secara rinci. Tahap ini peneliti mereduksi data dengan memilih faktor-faktor penting. Memilih data adalah memilih data yang akan dibahas, seperti pemilihan nilai pendidikan dalam Geguritan Basur yang disimpulkan dan memperoleh data mentah. Setelah proses reduksi dilakukan deskripsi data, yaitu penyajian kumpulan data secara sistematis. Pada tahap akhir, data-data diperiksa dapat diambil kesimpulan dan pemecahan masalah dari rumusan masalah di atas berdasarkan hasil yang diperoleh. Pada tahap ini peneliti mengkaji data untuk menarik kesimpulan untuk dapat menjawab masalah penelitian serta pengambilan kesimpulan dimulai sejak membaca naskah atau Geguritan Basur dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Para peneliti telah menemukan struktur dengan unsur intrinsik tertentu, yaitu: (1) Awal, inti dan akhir, (2) Faktor internal Geguritan Basur, meliputi: Alur, latar, penokohan, tema dan lagu. Adapun nilai-nilai edukasi yang terdapat pada Geguritan Basur antara lain: Nilai pendidikan umum meliputi nilai pendidikan moral dan nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan local genius dan nilai pendidikan Hindu berdasarkan kitab Weda.</p> 2023-12-30T03:57:25+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/414 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) KELAS V SD INPRES SALUMONI 2023-12-30T04:50:14+00:00 Ni Putu Novi Artini [email protected] Ni Made Mega Hariani [email protected] I Made Nuhari Anta [email protected] <p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melalui model <em>Problem Based Learning</em> (PBL) pada siswa kelas V SD Inpres Salumoni. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari dua siklus, dari setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 87,5% (baik). Pada siklus II meningkat menjadi 95,31% (sangat baik). Hasil belajar siklus I diperoleh 27 siswa yang tuntas dan 7 siswa tidak tuntas dengan persentase daya serap klasikal 76,61% dan ketuntasan belajar klasikal 79,41%. Hasil belajar siklus II diperoleh 30 siswa yang tuntas dan 4 siswa yang tidak tuntas, diperoleh daya serap klasikal 77,5% dan ketuntasan belajar klasikal 88,23%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode <em>Problem Based Learning</em> (PBL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas V SD Inpres Salumoni dalam pembelajaran IPA.</p> 2023-12-30T04:01:22+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/439 PENGGUNAAN BANTEN SAMBUTAN PADA WUKU KUNINGAN OLEH MASYARAKAT HINDU DI DESA SULI INDAH KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG 2023-12-30T04:50:14+00:00 I Gede Arigupta [email protected] Ni Ketut Ratini [email protected] I Gede Made Suarnada [email protected] <p><em>Banten sambutan </em>merupakana salah satu<em> upakara </em>dalam upacara tiga bulanan bayi, namun di Desa Suli Indah <em>banten sambutan </em>juga digunakan pada hari <em>pemacekan agung </em>dan hari raya Kuningan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimanakah penggunaan <em>banten sambutan </em>pada <em>wuku </em>Kuningan di Desa Suli Indah, (2) bagaimanakah proses pelaksanaan <em>natab banten sambutan </em>pada <em>wuku </em>Kuningan di Desa Suli Indah. Hasil penelitian: (1) penggunaan <em>banten sambutan</em> pada <em>wuku </em>Kuningan yaitu: 1) <em>banten sambutan </em>digunakan pada hari <em>pemacekan agung</em>, 2) <em>banten sambutan </em>digunakan pada hari raya Kuningan; (2) proses pelaksanaan <em>natab banten sambutan </em>yaitu: 1) proses pelaksanaan <em>natab banten sambutan</em> hari <em>pemacekan agung</em> yaitu: mempersembahkan <em>banten soda</em>, mempersembahkan <em>banten sambutan</em> kepada leluhur, <em>natab banten sambutan</em>, dan mempersembahkan <em>segehan</em>. 2) proses pelaksanaan <em>natab banten sambutan</em> hari raya Kuningan yaitu: persembahyangan hari raya Kuningan, mempersembahkan <em>upakara</em>/<em>banten</em> hari raya Kuningan, mempersembahkan <em>banten sambutan</em> kepada leluhur, dan <em>natab banten sambutan</em>.</p> 2023-12-30T04:03:21+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/454 PEMAHAMAN MASYARAKAT HINDU TENTANG PENGGUNAAN PAPAH BOLONG DALAM UPACARA TIGA BULANAN DI DESA DAMAI MAKMUR KECAMATAN NUHON KABUPATEN BANGGAI 2023-12-30T04:50:14+00:00 I Putu Susila Darma Putra [email protected] I Gede Made Suarnada [email protected] I Ketut Suparta [email protected] <p><em>Papah bolong</em> merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam <em>upacara</em> <em>tutug kambuhan</em> (bayi berumur 42 hari), namun selain <em>upacara</em> 42 hari penggunaan <em>papah bolong</em>&nbsp; di Desa Damai Makmur juga digunakan pada <em>upacara</em> tiga bulanan. Adanya perbedaan dalam penggunaan <em>papah bolong </em>di Desa Damai Makmur juga menyebabkan perbedaan pemahaman masyarakat, sehingga diperlukannya penelitian terkait pemahaman masyarakat Hindu dalam penggunaan <em>papah bolong</em> di Desa Damai Makmur. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemahaman, masyarakat,fungsi, dan makna yang terkandung dalam penggunaan <em>papah bolong</em> pada <em>upacara</em> tiga bulanan di Desa Damai Makmur. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pemahaman masyarakat Hindu tentang penggunaan <em>papah bolong</em> dalam <em>upacara</em> tiga bulanan yaitu berdasarkan situasi (dapat digunakan pada saat 42 hari atau tiga bulanan), berdasarkan kondisi (ketersediaan dari sarana <em>papah bolong</em>), dan berdasarkan <em>sima dresta</em> asal di Bali. 2) Fungsi yang terkandung dalam penggunaan <em>papah bolong</em> pada pelaksanaan <em>upacara</em> tiga bulanan yaitu <em>papah bolong</em> berfungsi sebagai sarana pembersihan, <em>papah bolong</em> berfungsi sebagai simbol penilaian diri, <em>papah bolong</em> berfungsi sebagai simbol pengetahuan tentang <em>nyama bajang,</em> <em>Papah bolong</em> berfungsi sebagai pengungkapan perasaan. 3) Makna yang terkandung dalam penggunaan <em>papah bolong</em> pada pelaksanaan <em>upacara</em> tiga bulanan yaitu <em>papah bolong</em> bermakna sebagai <em>nyama bajang</em>, <em>tapak dara </em>(+) bermakna keseimbangan, dan kain putih bermakna penyucian.</p> 2023-12-30T04:05:33+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/458 PEMAHAMAN MASYARAKAT HINDU TENTANG PEMENTASAN TARI TOPENG SIDAKARYA DALAM UPACARA PUJAWALI DI PURA TRI KHAYANGAN KECAMATAN BOLANO KABUPATEN PARIGI MOUTONG 2023-12-30T04:50:14+00:00 Ngakan Putu Aditya Putra [email protected] I Nyoman Suparman [email protected] I Wayan Mudita [email protected] <p>Tari <em>&nbsp;</em>Topeng Sidakarya dalam upacara <em>Dewa Y</em><em>adnya</em> di Pura Tri Khayangan sudah sejak lama, dimana pelaksanaanya biasanya dilaksanakan setelah rangkaian upacara sudah selesai. Rumusan masalah, yaitu 1) Bagaimanakah Pemahaman Masyarakat Hindu tentang pementasan<em>&nbsp; </em>Topeng Sidakarya dalam upacara <em>&nbsp;</em><em>pujawali </em>di Pura Tri Khayangan Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong? 2) Apakah fungsi dan nilai yang terkandung pada pementasan Topeng Sidakarya dalam upacara <em>pujawali </em>di Pura Tri Khayangan Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong? Tujuan penelitian yaitu: 1) Untuk mengetahui Pemahaman Masyarakat Hindu tentang pementasan Topeng Sidakarya dalam upacara<em> pujawali </em>di Pura Tri Khayangan Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong. 2) Untuk mengetahui fungsi dan nilai yang terkandung pada pementasan Topeng Sidakarya dalam upacara <em>pujawali </em>di Pura Tri Khayangan Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong. Hasil penelitian: menyatakan bahwa masyarakat Hindu hanya memahami dan mengerti fungsi dan nilai yang terkandung dalam pementasan tari Topeng Sidakarya sebagai berikut: 1) Pemahaman masyarakat Hindu tentang pementasan tari Topeng Sidakarya di Pura Tri Khayangan adalah: a) Tari Topeng Sidakarya Sebagai Media Komunikasi Memohon Keselamatan Upacara Yadnya, b) Topeng Sidakarya ditarikan oleh laki-laki tunggal. 2) Fungsi tari Topeng Sidakarya pada saat <em>piodalan</em> yaitu a) Fungsi Spiritual (penyucian area pura), b) Fungsi Sosial (mengintegrasikan masyarakat), c) Fungsi Estetika (meningkatkan jiwa seni masyarakat), dan d) Fungsi Pendidikan Agama Hindu (mendidik generasi muda melestarikan budaya). 3) Nilai-nilai yang terkandung yaitu: a) Nilai Ketuhanan (Spiritual)<em>, </em>b) Nilai pendidikan <em>susila </em>(etika), dan c) Nilai pendidikan <em>ritual </em>(Upacara).</p> 2023-12-30T04:07:50+00:00 ##submission.copyrightStatement##