Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri
<p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu</span></span></span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> adalah jurnal yang diterbitkan oleh STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah mengundang para peneliti, dosen dan ahli untuk mengirimkan artikel hasil penelitian dan pengabdian yang berkaitan dengan Agama dan Kebudayaan. </span></span></span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Jurnal ini pertama kali terbit pada tahun 2012 dengan terbitan setiap 6 bulan (dua kali petis) dan telah memiliki nomor e- ISSN: </span></span></span></span><span style="font-size: small;"><a href="http://u.lipi.go.id/1564454527" target="_blank" rel="noopener"><span style="font-family: helvetica;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">2685-7189</span></span></span></span></span></span></a></span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> p-ISSN: </span></span></span></span><a href="http://u.lipi.go.id/1353216962" target="_blank" rel="noopener"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">2302-9102</span></span></span></span></a></p>STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengahen-USWidya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu2302-9102<p>Tulisan/artikel yang dimasukan diasumsikan tidak mengandung bahan proprietary yang tidak dilindungi oleh hak paten atau aplikasi paten. Tanggung jawab untuk konten teknis dan untuk perlindungan dari bahan proprietary merupakan tanggung jawab penulis dan organisasi yang mereka dan bukan tanggung jawab Widyagenitri dan staff redaksi nya. Penulis utama (Pertama/yang sesuai) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa artikel tersebut telah dilihat dan disetujui oleh penulis lain. Ini adalah tanggung jawab penulis untuk mendapatkan semua Izin pelepasan hak cipta yang diperlukan untuk penggunaan setiap materi berhak cipta dalam naskah sebelum pengajuan.</p>PERANAN PASRAMAN FORMAL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA
https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/636
<p>Tujuan penelitian adalah : 1) Untuk mengetahui peranan Utama Widya Pasraman Wira Dharma dalam pembentukan karakter siswa?; 2) Untuk mengetahui hambatan dan upaya Lembaga Utama Widya Pasraman Wira Dharma dalam pembentukan karakter siswa. Penelitian menggunakan dua teori yaitu Fungsional Struktural dan Teori Behaviorisme, Penelitian menggunakan metode kualitatif dan penentuan informan dengan <em>purposive sampling. </em>Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa: : Peranan Utama Widya Pasraman Wira Dharma Palu dalam pembentukan karakter siswa adalah: a) Melaksanakan kegiatan yang sudah disusun tepat waktu sesuai jadwal yang ditetapkan; b) Perubahan pada beberapa siswa yang dulunya memiliki karakter yang kurang baik; c) Karakter siswa yang memiliki masalah psikologis dimana pada saat pertama bersekolah mereka cenderung pendiam, pemalu, susah untuk bersosialisasi dan memiliki mental yang rendah, namun setelah dilakukan pembinaan karakter semua siswa sudah berani untuk tampil di depan umum. Hambatan dalam pelaksanaannya a) kurangnya minat Siswa Mengikuti Kegiatan dan Pembinaan, b) kurangnya kehadiran pembina dalam melaksanakan pembinaan di pasrama, c) Sarana dan prasaran yang kurang memadai. Upaya untuk menanggulangi hambatan tersebut: a) Memberikan hadiah atau reward, b) Memberikan himbauan-himbauan Kepada guru pembina, b) menyediakan sarana pendukung secara bertahap.</p>Ni Luh EkayantiSugiarti .Ketut Yasini
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0115112010.36417/widyagenitri.v15i1.636PENEMPATAN DAN MAKNA PATUNG GANESHA DI DESA TORUE KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG
https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/466
<p>Ganesha sebagai manifestasi Sang Hyang Widhi Wasa yang merupakan sumber inspirasi yang mendasari kreativitas Umat Hindu dalam mewujudkan kerinduannya terhadap Tuhan. Oleh karena itu, penempatan Patung Ganesha perlu mempertimbangkan kaidah-kaidah tata ruang, menurut etika religius Hindu. Berdasarkan hasil observasi penempatan Patung Ganesha di Desa Torue yang di Perempatan jalan, pertigaan jalan, <em>aling-aling </em>rumah dan pelangkiran. Sehingga adanya keberagaman terkait dengan penempatan Patung Ganesha, maka memberikan suatu pemaknaan yang berbeda juga. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penempatan Patung Ganesha dan makna Patung Ganesha. Teori yang digunakan yaitu teori simbol dan teori makna. Jenis penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, kepustakaan dan dokumentasi. penentuan informan menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Dari hasil penelitian disimpulkan: 1) penempatan Patung Ganesha meliputi: a. Perempatan jalan b. pertigaan jalan, c. aling-aling, d. Pelangkiran. 2) Makna Patung Ganesha meliputi: a. Makna Patung Ganesha di perempatan dan pertigaan jalan sebagai penolak bala dan penanda jalan, b. Makna patung Ganesha di <em>aling-aling </em>sebagai Pelindung dari hal negatif terhadap keharmonisan rumah tangga dan pembawa rezeki, c. Makna Patung Ganesha di pelangkiran adalah sarana untuk memfokuskan diri dan hiasan.</p>i kadek krisnawanI Ketut SupartaNi Luh Ayu Eka Damayanti
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-01151213410.36417/widyagenitri.v15i1.466UPACARA MAPAG TOYA DI BENDUNGAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG
https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/467
<p>Upacara <em>Mapag </em><em>Toya </em>di Kecamatan Balinggi tidak hanya dari masyarakat Hindu Bali, tetapi juga masyarakat suku Kaili dan Kristen etnis Bali. Permasalahan pertama dalam penelitian ini, 1)proses pelaksanaan Upacara <em>Mapag Toya</em> yang dibedah dengan teori religi, 2)Nilai yang terkandung dalam proses pelaksanaan Upacara <em>Mapag Toya</em> yang dibedah dengan teori nilai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan penentuan informan <em>purposive sampling</em>. Metode pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Instrumen penelitian yaitu: Peneliti sendiri sebagai instrumen kunci, teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses upacara <em>Mapag Toya</em> tahap awal, para tokoh adat mengadakan rapat pertama untuk menentukan <em>ala ayuning dewasa</em>, rapat kedua membahas tentang teknis pelaksanaan, persiapan sarana kegiatan upacara adat Kaili dan upacara Hindu etnis Bali. Tahapan Upacara <em>Mapag Toya</em> adalah persembahan <em>banten pejati,</em> persembahan <em>caru </em>ayam hitam, <em>mulang banten pekelem, mendak tirtha amerta, </em>persembahyangan bersama seluruh petani IP3A Roa Uwe Beringin Suci Mandiri, pembagian <em>tirtha </em>ke Pura Bedugul masing-masing P3A. Nilai religi yaitu pemujaan kepada Tuhan, persembahan <em>banten</em> sebagai bentuk <em>yadnya</em> dan persembahan sesajen kepada leluhur. Nilai Moral yaitu menjunjung tinggi nilai di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung dan pembagian air yang adil.</p>kade yoni asihSugiarti .Agus Budi Wirawan
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-01151355010.36417/widyagenitri.v15i1.467PEMENTASAN TARI DEWA AYU DI DESA PALONGAAN KECAMATAN TOBADAK KABUPATEN MAMUJU TENGAH
https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/481
<p>Tari <em>Dewa </em>Ayu merupakan tari sebagai ucapan puji syukur ke hadapan <em>Ida Sang Hyang</em><em> Widhi Wasa</em>. Tari <em>Dewa Ayu</em> dipentaskan saat acara piodalan dan <em>ngenteg linggih</em>, dalam pementasannya para penari tidak dihias. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pementasan tari <em>Dewa Ayu</em>, dan untuk mengetahui nilai estetika pada pementasan tari <em>D</em><em>ewa Ayu</em> di Desa Palongaan Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Religi dan teori Nilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik <em>purposive sampling.</em> Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pementasan tari <em>Dewa Ayu</em> memiliki tahapan diantaranya: a) Menyiapkan banten peneman, b) mengikuti persembahyangan bersama, c) menyucikan tempat menari, d) mengatur gambelan. Adapun Nilai estetika tari <em>Dewa Ayu</em> yaitu: a) nilai keharmonisan dengan tuhan, manusia dan alam, b) nilai kekontrasan penari <em>Dewa Ayu</em> dengan penari tari lainnya, c) nilai kesatuan yaitu adanya kesatuan antara bunyi gamelan dengan penari serta pemangku sebagai pemimpin.</p>Noni FebriyaniI Ketut SupartaI Wayan Mudita
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-01151516010.36417/widyagenitri.v15i1.481ADAPTASI MAHASISWA RANTAU DI KOTA PALU
https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/614
<p>Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kota Palu merupakan salah satu tujuan mahasiswa rantau untuk melanjutkan studi. Permasalahan penelitian ini mengenai bagaimana mahasiswa rantau melakukan adaptasi, faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi mahasiswa rantau, serta nilai-nilai pendidikan dalam adaptasi mahasiswa rantau STIE Panca Bhakti Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Mahasiswa Hindu rantau Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Panca Bhakti Palu melakukan adaptasi dengan cara: a. Adaptasi perilaku, Adaptasi siasat, dan Adaptasi proses. 2) Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam adaptasi mahasiswa Hindu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Panca Bhakti Kota Palu yaitu: Faktor pendukung: motivasi untuk berhasil, dukungan keluarga, mendapatkan teman baru, lingkungan sosial yang baik dan kemajuan teknologi. Faktor penghambat: faktor ekonomi yang kurang memadai, lingkungan yang kurang baik, kurangnya relasi, kurang mampu mengelola keuangan bulanan, dan prestasi yang kurang. 3) Nilai-nilai pendidikan dari adaptasi meliputi: a. Nilai kesenangan, Nilai kesejahteraan, Nilai spritual, dan Nilai ketuhanan. Sehingga peneliti bisa mengetahui permasalahan yang terjadi padat adaptasi mahasiswa Hindu yang merantau pada STIE Panca Bhakti di Kota Palu.</p>Ni Putu Sri DaniI Wayan MuditaAgus Budi Wirawan
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-01151616910.36417/widyagenitri.v15i1.614DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN MAHASISWA HINDU DI KOTA PALU
https://jurnal.dharmasentana.ac.id/widyagenitri/article/view/615
<p><em>Media sosial menjadi sebuah kebutuhan bagi mahasiswa untuk saat ini, karena selain sebagai sarana komunikasi, juga berguna untuk memperoleh berbagai informasi, baik yang berkaitan dengan keagamaan, keilmuan, maupun hiburan. Namun, tidak semua mahasiswa bijak dalam menggunakan media sosial, ada dampak-dampak yang ditimbulkan bagi penggunanya. Penelitian ini mengangkat dua permasalahan yaitu; 1) Penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa Hindu pada Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Palu (PC KMHDI Palu), 2) Dampak media sosial terhadap perilaku keagamaan mahasiswa Hindu pada Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Palu (PC KMHDI Palu). Kedua permasalahan tersebut akan dibedah menggunakan Teori Uses and Gratification (U & G) dan Teori S-O-R (Stimulus Organism Respons). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa Hindu, yaitu; a. sebagai sarana memperoleh informasi keagamaan, b. sebagai sarana promosi penjualan banten, dan c. sebagai sarana ekspresi diri dan mencari hiburan. 2) Dampak media sosial terhadap perilaku keagamaan mahasiswa Hindu yaitu, dampak positif; a. lebih toleransi antarumat beragama, b. terbuka terhadap keragaman budaya Hindu, dan c. semangat dalam menambah pengetahuan keagamaan. Dampak negatif; a. mahasiswa menjadi malas dan menunda-nunda waktu, b.kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Diharapkan agar penelitian ini bisa dibaca dan menjadi acuan oleh mahasiswa Hindu khususnya yang ada di Kota Palu agar kedepannya bisa selalu mengingatkan tentang dampak media sosial</em></p>Ni Luh Elia EfrianiaKetut YasiniSugiarti .
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-01151708410.36417/widyagenitri.v15i1.615